Apakah anda pernah
mendengar penyakit yang bernama barret esophagus ? Nama penyakit ini mungkin
masih asing ditelinga kita. Penyakit barret esophagus merupakan jenis penyakit
yang jarang sekali terjadi, tetapi sangat berbahaya untuk kesehatan. Walaupun
penyakit ini tergolong penyakit yang berbahaya, tetapi penyakit barret
esophagus masih bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Pada kesempatan
kali ini akan dibahas mengenai penyakit barret esophagus, penyebabnya, dan cara
mengatasinya.
Barret esophagus
adalah kondisi kesehatan ketika sel yang melapisi kerongkongan rusak karena
asam perut. Lapisan sel tersebut kemudian menjadi tidak normal dan berubah
menjadi seperti sel yang melapisi perut. Sel yang bernama squamous merupakan
sel yang melapisi kerongkongan. Sel ini memiliki bentuk yang solid dan rata.
Dalam kasus barret esophagus, sel - sel ini berubah menjadi bentuk lain yaitu
menjadi seperti sel columnar. Sel columnar ini merupakan jenis sel yang
melapisi dinding perut. Sel ini memiliki bentuk yang terlihat seperti kolom -
kolom. Perubahan ini terjadi karena dinding kerongkongan terkena asam terlalu
banyak sehingga mempengaruhi bentuk sel.
Penyakit barret
esophagus tidak memiliki tanda yang khas ketika sel - sel kerongkongan mulai
berubah. Oleh karena itu, Perlu pemeriksaan medis lanjutan untuk mengetahui
apakah seseorang mengalami penyakit barret esophagus atau tidak. Gejala
penyakit barret esophagus biasanya memiliki kesamaan dengan gejala GERD, karena
kebanyakan orang yang mengalami penyakit barret esophagus juga mengalami GERD.
Gejala umum penyakit barret esophagus diantaranya :
- Dada terasa panas seperti terbakar.
- Sering mengalami sakit perut.
- Sulit menelan makanan.
- Merasakan nyeri di dada.
- Mengalami muntah darah.
- Buang air besar berwarna hitam atau berdarah
Penyakit barret esophagus biasanya dialami oleh orang yang sudah menderita GERD selama 10 tahun. Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan penyakit barret esophagus adalah :
· Laki
- laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit barret esophagus.
· Penyakit
ini sering terjadi pada lansia.
· Merokok
atau memiliki riwayat sebagai perokok aktif.
· Orang
yang mengalami kelebihan berat badan. Semakin banyak jumlah lemah yang terdapat
di dalam rongga perut, maka semakin tinggi risiko seseorang terkena penyakit
barret esophagus.
Cara Mengatasi dan Mencegah Penyakit Barret Esophagus
Penyakit Barret
Esophagus dapat diatasi dengan menjalani beberapa metode operasi. Biasanya
penanganan panyakit barret esophagus akan disesuaikan dengan sebarapa banyak
dan parah perubahan sel kerongkongan yang terjadi. Jika kondisinya tidak
terlalu parah, dokter akan melakukan pengobatan untuk mengendalikan gejala GERD
dengan obat - obatan atau tindakan seperti :
- Operasi untuk memperkuat katup antara lambung dan esophagus bawah.
- Pemasangan LINX disekitar kerongkongan bagian bawah. LINX adalah perangkat yang berbentuk seperti manic - manic logam kecil. Perangkat ini bekerja seperti magnet untuk menjaga isi perut keluar ke kerongkongan.
- Memperkuat otot antara kerongkongan dan lambung melalui prosedur stretta. Prosedur stretta memberikan perubahan pada otot - otot bagian dalam dengan pancaran gelombang radio. Gelombang radio ini akan membantu menurunkan refluks isi lambung yang masih tersisa di kerongkongan.
Pada kasus tingkat berat, tindakan medis yang biasanya dilakukan adalah :
- Ablasi frekuensi radio. Prosedur ini menggunakan endoskopi dengna memancarkan panas. Panas inilah yang akan membunuh sel - sel yang berbentuk abnormal.
- Cryotherapy. Prosedur pengobatan ini dilakukan dengan memberikan cairan atau gas dingin ke sel - sel yang abnormal. Kemudian sel - sel yang abnormal tersebut dibiarkan mencair dan kemudian dibekukan lagi sampai sel - sel abnormal mati.
- Terapi photodynamic. Pada metode ini, dokter akan menyuntik anda dengan bahan kimia porfimer yang sensitive terhadap cahaya.
Beberapa pencegahan
terhadap penyakit barret esophagus yang dapat dilakukan diantaranya :
- Menurunkan berat badan jika anda memiliki berat badan berlebih.
- Menerapkan prinsip makan sedikit tapi sering.
- Usahakan agar kepala lebih tinggi dari badan saat tidur.
- Hindari tidur setelah makan.
- Hindari memakai baju atau ikat pinggang ketat.
- Hindari atau batasi konsumsi makanan dan minuman yang memicu asam lambung naik seperti minuman soda, kopi, teh, jeruk, tomat, cokelat, dan makanan berlemak.
- Berhenti merokok dan berhenti minum minuman yang mengandung alkohol.
Semoga informasi ini
dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi
antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan
lupa follow akun sosial media kami di: